Pages

Sabtu, 19 Desember 2015

Melangkah di Surabaya

Hari Sabtu, hari Minggu, aku dikota pahlawan, duabelas jam sudah langkahku ada disini, Stasiun Gubeng Surabaya tempat pertama langkah kakiku menepak, menyusur dan mengitar. Itulah yang kurasa ketika sabtu malam pukul 20.52 WIB ku tiba di Surabaya. Saat itu aku tak tahu arah dan tak tahu tempat yang akan dituju, serasa aliran sungai yang mengalir menuju ke lautan lepas. Keadaan yang kulihat pertama dan terekam dipikiranku hanyalah puluhan hotel dan mall yang berdiri kokoh menjulang tanpa batas dan menghilangkan unsur komoditi yang berbasis kerakyatan. Berbeda tiga ratus enam puluh derajat dari kehidupanku di kota pelajar, Yogyakarta. Tapi inilah faktanya, setiap kota memiliki ciri khas dan keunikan masing-masing. Demi mencari ciri khas tersebut, aku berjalan bebas di kota Surabaya dan setelah melangkah sekitar satu kilometer lebih dari stasiun, saat itu juga aku melihat dari jarak setengah kilometer terlihat jelas objek besar namun itu bukanlah hotel ataupun mall tetapi merupakan kapal selam yang dijadikan salah satu monumen di Surabaya. Ku coba mendekat dan mencari tahu bagaimana isi dari Kapal selam tersebut. [to be continue]

Senin, 24 Agustus 2015

GAMADA 2015 Membentuk Logo ASEAN, Inilah Arti dari Logo Tersebut

www.ugm.ac.id
Hai semuanya.. hai juga adik2 angkatanku para GAMADA 2015 :)
Hai para intelektual muda dari seluruh wilayah Indonesia yang tergabung dalam satu kesatuan yang bernama Universitas Gadjah Mada.
Selamat & sukses atas perjuangan kalian sehingga diterima sebagai mahasiswa UGM.
Perjuangan kalian kalian belum berakhir disini, tapi inilah awal perjuangan kalian menuju perubahan yang lebih baik untuk dimasa depan..
Selamat juga kepada seluruh panitia PPSMP PALAPA 2015 telah menjadikan kegiatan PPSMB dapat berjalan lancar hingga selesai dengan memberikan kesan tersendiri bagi GAMADA 2015..

Hari Minggu kemarin (23/08/2015) sekitar 9.536 Maba UGM bersatu padu mementuk logo ASEAN di lapangan GSP (Grha Sabda Pramana) sebagai rangkaian acara penutupan kegiatan PPSMB. Kali ini saya akan berbagi pengetahuan tentang arti dari logo ASEAN tersebut.

Logo ASEAN
ASEAN mempunyai Semboyan yaitu :
“Satu Visi, Satu Identitas, Satu Komunitas" (One Vision, One Identity, One Community)

Sedangkan arti dari logo tersebut yaitu :
- Warna Biru melambangkan perdamaian & stabilitas
- Warna Merah melambangkan semangat & kedinamisan
- Warna Putih melambangkan kesucian
- Warna Kuning melambangkan kemakmuran
- Ikatan Rumpun Padi melambangkan harapan para tokoh pendiri ASEAN agar terikat dalam persahabatan & kesetiakawanan sosial
- Sedangkan Lingkaran menggambarkan kesatuan

Nah itulah arti dari logo tersebut.
Untuk menuju MEA, kita semua diharapkan agar bisa berkontribusi dan menyukseskan Masyarakat Ekonomi Asean seperti pesan yang telah disampaikan oleh Rektor UGM Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D.,

Rabu, 15 April 2015

Apa Kabar Gunung Merbabu?

Puncak Kentheng Songo, Gunung Merbabu (Dok. Pribadi)
    
      Inilah pengalaman pertama saya, melakukan pendakian di salah satu gunung tertinggi di Pulau Jawa, yakni di Gunung Merbabu dengan ketinggian 3.145 MDPL yang diapit oleh empat kabupaten yaitu Magelang, Boyolali, Salatiga & Semarang. Saya bersama 6 orang teman sekelas mahasiswa, yang sebelumnya juga belum pernah mendaki, mencoba memberanikan tekat demi mencari salah satu paradise terindah yang ada di Indonesia. Disini banyak pengalaman menarik yang akan ditemui saat melakukan pendakian di salah satu gunung tertinggi di Jawa Tengah ini.

      Pendakian kami lakukan pada hari Jumat, 10 April 2015. Pukul 14.00 WIB kami berangkat dari Kota Jogjakarta menuju Selo di Kabupaten Boyolali. Kalau yang belum tau, Selo berada didaerah yang diapit oleh Gunung Merapi & Gunung Merbabu. Perjalanan ini kira-kira membutuhkan waktu dua jam untuk sampai di Base Camp Selo. Saat itu kami memilih jalur pendakian Selo di Kabupaten Boyolali. Untuk sampai di puncak Gunung Merbabu, dari titik Base Camp Selo, kami perlu melewati:
1. Pos I
2. Pos II
3. Pos III
4. Sabana I
5. Sabana II
6. Puncak Gunung merbabu

Untuk keadaan jalur pendakiannya dari :

1. Base Camp Selo - Pos I
         Jalur Pendakian masih landai dan belum begitu sulit, tidak begitu menanjak, namun harus berhati-hati, karena dikanan jalur setapak, terdapat jurang yang didominasi oleh pepohonan rimbun.

2. Pos I - Pos II
          Jalur Pendakian semakin menanjak, terdapat banyak ranting besar. Terkadang terdapat jalur dua arah. Jadi pilihlah jalur yang menurut anda aman untuk dilewati. Masih sama seperti Pos I bahwa dikanan masih terjalat jurang yang menjulang ke bawah.

3. Pos II - Pos III
            Akan lebih banyak tanjakan yang menjulang, jalur yang berliku-liku dan berkelak-kelok. Ini akan membutuhkan waktu yang lebih lama, dibanding pos-pos sebelumnya. Setibanya di Pos III akan ditemui banyak pendaki yang mendirikan tenda. Karena ini merupakan tempat strategis untuk beristirahat, setelah melakukan pendakian yang cukup lama.

4. Pos III - Sabana I
         Saat melanjutkan pendakian, maka segala perlengkapan akan ditinggal ditenda. Bawalah barang seperlunya yang menurut anda penting. Seperti dompet ataupun handphone. Bawalah juga air minum beserta makanan seperlunya. Jalur ini semakin curam, di jalur ini akan ditemukan batu tulis, yang mengingatkan bahwa terdapat salah seorang pendaki meninggal disini. Setelah sampai diatas akan ditemui banyak bunga beserta rumput edelweis. Disana, para pendaki juga banyak yang mendirikan tenda.

5. Sabana I - Sabana II
      Saat menuju sabana II kita melewati beberapa bukit yang jalurnya tak begitu sulit karena kondisi tanah yang berumput. Namun disini, tenaga akan acukup terkuras saat naik bukit Sabana yang begitu tinggi, kemudian turun, kemudian naik lagi, kemudian turun lagi. Disini kemungkinan terpadat kabut tebal yang sering berlalu-lalang di sekitar padang sabana.

6. Sabana II - Puncak Merbabu
        Disinlah jalur yang begitu ekstrem, karena jalur ini kemiringannya hampir mencapai 80 derajat. Namun disini kita masih disuguhkan dengan pesona indah nan menarik dari bukit yang ditumbuhi banyak bunga indah. Dan akhirnya sampai dipuncak, namun disini ada 2 Puncak. Disana akan kita temui pertigaan jalur pendakian. Dapat memlilih jalur ke arah kiri ataupun ke kanan. Namun kita memilih jalur ke arah kanan.



           

Sabtu, 07 Maret 2015

Rafting di Sungai Elo, Magelang

Rafting Menelusuri Sungai Elo, Magelang

(Dokumen Pribadi)


       Hai para pecinta wisata alam, kali ini saya mau berbagi sedikit cerita beradrenalin saat rafting di Magelang, tepatnya di Sungai Elo. Tepat dihari Jumat tanggal 6 Maret 2015, kami 6 orang mahasiswa yang waktu itu lagi ga ada jadwal kuliah, mengisi waktu kosong tersebut dengan melakukan rafting di Kabupaten Magelang. Penyedia layanan yang kami percayai yaitu Kampoeng Ulu Resort, tempatnya di jalan menuju kawasan wisata Candi Borobudur. 


       Waktu itu kami berangkat dari Pusat Kota Jogja sekitar pukul 10.30 WIB dan sampai di Kampoeng Ulu Resort Magelang sekitar pukul 11.30 WIB. Lama perjalanan dari Jogja Ke Magelang diperkirakan hanya butuh waktu 1 jam saja. Karena waktu sudah menuju ke jadwal Sholat Jumat, kamipun memutuskan untuk beribadah dahulu, supaya nantinya kegiatan rafting di Sungai Elo bisa berjalan lancar. Setelah selesai beribadah, kamipun menyiapkan diri untuk persiapan menuju tempat rafting. Kemudian kami membayar akomodasi rafting sebesar 700ribu untuk rafting beserta paket snack, makan dan paket foto. Setelah itu kami menaruh barang-barang beserta tas di pos keamanan, karena saat rafting tidak diperbolehkan membawa segala bentuk alat elektronik, semisal HP, kamera, TV atau barang sejenis lainnya.

       Tepat Pukul 13.30 WIB, pemandu rafting & mobilnya datang, lalu menjemput kami berenam hingga menuju tempat Start Rafting. Kira-kira 10 menit perjalanan dari Kampoeng Ulu Resort menuju tempat Start Rafting. Sesampai disana, kami mempersiapkan diri dengan memakai pelampung, helm beserta memegang tongkat dayung. Disana kami bertemu mas-mas fotografer & kami sejenak berfoto-foto mengabadikan momen awal sebelum terjun ke sungai. Setelah berfoto, pak pemandu rafting melakukan briefing singkat lalu kamipun berdoa sebelum turun ke sungai. Setelah briefing selesai kami mengangkat perahu menuju sungai. 

       Kamipun memulai rafting dengan semangat dan cuaca saat itu disertai rintikan hujan yang menambah tertantangnya adrenalin kami. Arus sungai beberapa kilometer awal memang tak begitu deras, tetapi lambat laun, aliran arus sungai menjadi semakin deras dan menambah semakin tertantang dalam mengayunkan dayung kami, didayungan awal, kami tak terlalu kompak, tetapi lama kelamaan kami menjadi kompak dan kapal berjalan lebih cepat, walaupun terkadang kapal menabrak pinggiran sungai.

       Setengah dari perjalanan rafting, kami beristirahat di pinggir sungai, lalu berfoto sejenak & saat itu pula disana sudah disiapkan gorengan beserta es degan yang siap menambal perut kami yang begitu laparnya saat melakukan rafting. Setelah selesai, kamipun berlanjut terjun ke sungai lagi. Perjalanan rafting dibagian kedua ini ditemani dengan arus yang sangat kencang dan hujan yang sangat deras. Perahu sempat bekelak-kelok, tetapi untungnya perahu kami tak terbalik. Kami juga sempat beradu cepat dengan perahu lain & kami tetap yang terdepan. Setelah 2 jam lebih berada di sungai Elo, akhirnya tiba tempat finish. Kamipun mengangkat kapal ke atas dan kami berenam naik mobil kembali Ke Kampoeng Ulu Resort.

       Setibanya disana kami mengambil tas kemudian langsung mandi dan setelah semua selesai, kami menuju tempat utama yang sudah disiapkan hidangan makanan yang begitu lengkap. Tanpa perlu pikir panjang, kamipun menghabiskan segala jenis makanan yang ada di meja makan. Saat itu pula hasil foto-toto dari si mas fotografer sudah diberikan pada kami dalam bentuk DVD-R. Jadi tak perlu repot-repot lagi mengcopy foto lewat flashdisk. Nah, itulah sedikit pengalaman yang dapat saya ceritakan. Semoga bermanfaat bagi yang akan mencoba menguji adrenalin di Magelang :D. Dibawah ini ada sedikit dokumentasi foto yang saya lampirkan...

Dok. Pribadi (Tempat Start Rafting)


Dok. Pribadi (Mengangkat Perahu Ke Sungai)


Dok. Pribadi ( Rafting di Beberapa Kilometer Awal)


Dok. Pribadi (Tempat Istirahat Pertama)


Dok. Pribadi (Rafting Kilometer Terakhir Disertai Hujan Deras)